Ship follow the trade
Istilah "ship follow the trade" merujuk pada prinsip dasar navigasi maritim yang telah ada selama berabad-abad dalam sejarah pelayaran dunia. Konsep ini muncul seiring dengan perkembangan perdagangan maritim di seluruh dunia, dan walaupun tidak ada titik awal yang pasti, prinsip ini telah menjadi bagian integral dari sejarah navigasi dan perdagangan laut.
Sejarah dari istilah "ship follow the trade" dapat dilacak kembali ke masa-masa awal eksplorasi dan perdagangan laut. Pada zaman kuno, pedagang dan penjelajah laut menggunakan pengetahuan mereka tentang arus laut, angin, dan rute perdagangan untuk menentukan jalur pelayaran terbaik yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan mereka dengan efisien.
Selama periode penjelajahan laut pada abad ke-15 hingga ke-17, seperti masa penjelajahan Eropa ke Dunia Baru, kapal-kapal Eropa mengikuti jalur-jalur perdagangan yang telah dikenal atau ditemukan sebelumnya. Mereka memanfaatkan arus laut dan angin monsun untuk membantu mereka menavigasi samudra yang luas dan mencapai pelabuhan-pelabuhan penting di Asia, Afrika, dan Amerika.
Pada era perdagangan global yang berkembang pesat pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep "ship follow the trade" semakin terdefinisikan dengan baik. Kapal-kapal dagang mengikuti rute perdagangan yang ditentukan oleh kebutuhan pasar, dengan membawa barang-barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain yang berpartisipasi dalam pertukaran komoditas tertentu.
Dengan berkembangnya teknologi navigasi dan transportasi laut, serta peran pentingnya perdagangan maritim dalam perekonomian global, prinsip "ship follow the trade" tetap relevan hingga saat ini. Meskipun istilah ini mungkin tidak secara resmi terdokumentasi dalam catatan sejarah tertentu, konsepnya telah menjadi bagian integral dari sejarah pelayaran dan perdagangan laut sepanjang berabad-abad.