Pelabuhan Probolinggo
Pelabuhan Tanjung Tembaga adalah Pelabuhan yang bersejarah, karena dahulu pada zaman penjajahan Jepang pelabuhan ini sebagai tempat pendaratan tentara Jepang dan bongkar muat keperluan penjajahan. Pada perkembangannya Pelabuhan Tanjung Tembaga mengalami perubahan menjadi pelabuhan ikan, bongkar muat kapal-kapal besar, pelabuhan antar pulau serta pelabuhan transit bagi kapal-kapal dari daerah lain. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan pusat pasar ikan yang menawarkan pemandangan laut tenang disekitarnya.
SEJARAH
Pelabuhan Probolinggo dikenal dengan sebutan Pelabuhan Tanjung Tembaga ditetapkan sebagai Pelabuhan pantai pada tahun 1920 berdasarkan Statblad 1920 No. 424 jo Statblad 1926 No. 546. Sebagai Pelabuhan Pantai, Pelabuhan Probolinggo waktu itu hanya melayani kegiatan pelayaran antar pulau yang kebanyakan menggunakan kapal kayu ukuran kecil, sehingga kedalaman kolam dirancang relatif tidak terlalu dalam ± -3 m LWS
pada masa zaman penjajahan Belanda kegiatan Pelabuhan Tanjung Tembaga cukup ramai karena hasil perkebunan seperti Tembakau, Gambir, Gula dan sebagainya di export kenegara-negara Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga probolinggo.
Sejalan dengan perkembangan perdagangan, perekonomian dan perkembangan angkutan laut, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo berubah statusnya dari Pelabuhan Pantai menjadi Pelabuhan Laut yang terbuka untuk perdagangan dari dan ke luar negeri. Bahwa untuk menunjang kelancaran angkutan laut di Pelabuhan Tanjung Tembaga saat ini mempunyai sarana dan prasaran antara lain Talud sepanjang lebih kurang 961 meterlebar 18 meter dengan kedalaman 1,5 meter / lws , dibangun pada tahun 1920kondisi fisiknya yang sederhana karena terbuat dari pasangan batu kali tanpa menggunakan konstruksi batu beton yang kuat, talud ini berfungsi sebagai tempat tambatnya kapal-kapal guna melakukan kegiatan bongkar/muat barang dari dan ke kapal.
Mengingat keterbatasan kedalaman kolam Pelabuhan yaitu 0.80 meter/lws maka kapal-kapal yang bisa masuk hanya kapal-kapal lokal , rakyat, dan nelayan dengan draf maximum 2.00 meter. Demikian juga dengan tongkang-tongkang yang mempunyai draft yang sama tidak lebih dari 2.00 meter sedangkan untuk kapal-kapal Nusantara dan samudera berlabuh di reede perairan sekitar 1 mil sebelah utara ujung Talud untuk kegiatan bongkar / muat barang menggunakan tongkang ( reede transport ), sampai saat ini secara fisik Pelabuhan Tanjung tembaga probolinggo belum banyak mengalami perubahan walaupun perkembangan industri dan teknologi disektor angkutan laut sudah berkembang dengan pesat.
Fasilitas
- Kapal Pandu xxx
- Kapal Tunda
- Kapal Kepil
- Kapal Survey
- Kapal Gandeng
- Tongkang Air
- Kapal Sampah
- Kontainer Crane
- Transiter
- Forklift
- Top Loader
- Side Loader
- Truck Chasis
- Lapangan Peti Kemas
- Transiter Lapangan
- Super Trucker
- Head Truck Lapangan
- Panjang Pelabuhan
- Lebar Pelabuhan
- Kedalaman
- Kolam
- Dermaga
- Unit Gudang
- Lapangan Penumpukan
- Radio
- Cuaca
Fasilitas terdekat | Jarak |
---|
# | Nama | Jumlah |
---|---|---|
1 | Kapal Tunda | 0 Unit |
2 | Kapal Pandu | 0 Unit |
3 | Kapal Kepil | 0 Unit |
4 | Kapal Survey | 0 Unit |
5 | Kapal Gandeng | 0 Unit |
6 | Tongkang Air | 0 Unit |
7 | Kapal Pembersih Sampah | 0 Unit |
Nama radio | Call Sign | Band Radio | Frekuensi |
---|---|---|---|
PROBOLINGGO RADIO | PKD 23 | VHF | 156.6, 156.65, 156.7, 156.8 |
PROBOLINGGO RADIO | PKD 215 | VHF | 160.825, 160.875 |
PROBOLINGGO RADIO | PKD 219 | MHF | 4.146, 6.224, 8.297, 12.353 |
PROBOLINGGO RADIO | PKD 219 | VHF | 160.825, 160.875 |
Panjang Pelabuhan | Lebar Pelabuhan | Kedalaman Pelabuhan |
---|---|---|
[ ] Meter | [ ] Meter | [ ] Meter |
# | Tipe | Nama | Panjang | Kedalaman | Kapasistas |
---|
Panjang | Lebar | Kedalaman |
---|---|---|
[ ] |
Unit Gudang | [ ] | Luas Total | [ ] |
---|
Luas Konvensional | [ ] | Luas Petikemas | [ ] |
---|
Panjang | [ ] |
---|
Add Revies & Rate iteam
Bergabung bersama kami
Dapatkan layanan lebih dalam kemudahan memasarkan usaha dan produk anda