Pelabuhan Cigading
PT Krakatau Bandar Samudera memperkenalkan Pelabuhan Cigading sebagai pintu gerbang menuju keunggulan kompetitif regional dan global. Pelabuhan Cigading, sebagai pelabuhan terdalam di indonesia disiapkan untuk menangani segala jenis cargo baik curah kering, curah cair maupun container. Sejalan dengan meningkatnya kegiatan eksport import barang melalui laut, maka sarana dan prasarana terus dikembangkan.
Kapasitas Pelabuhan Cigading saat ini mampu manangani cargo hingga 12 juta ton, dalam waktu dekat dan sesuai dengan perkembangan maka pelabuhan cigading akan mampu menangani hingga 20 – 30 juta ton. Dengan pengalaman luas dalam menangani aneka jenis cargo curah, Krakatau Bandar Samudera berkomitmen untuk menjadi pelabuhan penyedia layanan curah kelas dunia.
SEJARAH
Pelabuhan Cigading didirikan untuk menyediakan fasilitas bongkar muat untuk semua bahan baku, produk, dan suku cadang Krakatau Steel Company (KSC). Pada tahun 1970, Pemerintah Indonesia menunjuk Pertamina untuk mengambil alih operasional dengan nama asli Pabrik Baja Trikora dan pada saat itu didirikan KSC. KSC segera mulai pembukaan lahan untuk memperluas fasilitas untuk memproduksi bilet, spons dan bahan lainnya. Pada tahun 1975 Pemerintah Indonesia melalui Menteri Industri mengambil alih pengoperasian KSC karena kesulitan keuangan yang sedang dialami oleh Pertamina.
Sebuah rencana strategis terpadu dikembangkan dan diimplementasikan untuk mengembangkan PT. Krakatau Foundry dan Rolling Mill membuat KSC menjadi pabrik baja terintegrasi terbesar di Asia Tenggara pada saat itu. Pada tahun yang sama, PT. Krakatau mulai membangun tambatan pelet pertama dengan panjang 300 meter dan apron seluas 33 meter. dermaga ini dibangun untuk menampung kapal 50.000 DWT yang diresmikan oleh Presiden pada tahun 1997.
Pembangunan 270 meter dermaga spons diikuti penyelesaian dermaga pelet. dermaga ini juga untuk menampung kapal 50.000 DWT. Pabrik bar mill mulai produksi pada periode yang sama. Sebuah dermaga untuk tongkang selesai pada tahun 1984, dan pada tahun 1990 sebuah dermaga tambahan pelet dibangun dengan memperluas sebuah dermaga yang ada 285 meter tambahan dengan apron seluas 25,2 meter. Ini dermaga terbaru, telah selesai pada tahun 1992 dan mampu menampung kapal 70.000 DWT. Pada Februari 1995, pembangunan dermaga untuk baja scrap dimulai. Pada tahun 1997 dermaga itu selesai dengan panjang 240 meter. Pada tahun 1996, PT Krakatau Steel merilis manajemen Pelabuhan Cigading untuk anak perusahaannya bernama PT. Krakatau Bandar Samudera. Ini adalah bagian dari strategi restrukturisasi yang dibuat oleh PT. Krakatau Steel untuk mengoperasikan Pelabuhan Cigading dengan profesional.
Fasilitas
- Kapal Pandu
- Kapal Tunda
- Kapal Kepil
- Kapal Survey
- Kapal Gandeng
- Tongkang Air
- Kapal Sampah
- Kontainer Crane
- Transiter
- Forklift
- Top Loader
- Side Loader
- Truck Chasis
- Lapangan Peti Kemas
- Transiter Lapangan
- Super Trucker
- Head Truck Lapangan
- Panjang Pelabuhan
- Lebar Pelabuhan
- Kedalaman
- Kolam
- Dermaga
- Unit Gudang
- Lapangan Penumpukan
- Radio
- Cuaca
Fasilitas terdekat | Jarak |
---|---|
Klinik Sinar Sehat Medika | 2,8 KM |
Polres Cilegon, KSKP Banten | 2,4 KM |
# | Nama | Jumlah |
---|---|---|
1 | Kapal Tunda | 0 Unit |
2 | Kapal Pandu | 0 Unit |
3 | Kapal Kepil | 0 Unit |
4 | Kapal Survey | 0 Unit |
5 | Kapal Gandeng | 0 Unit |
6 | Tongkang Air | 0 Unit |
7 | Kapal Pembersih Sampah | 0 Unit |
Nama radio | Call Sign | Band Radio | Frekuensi |
---|---|---|---|
Cigading Selatan Pilot Station | PKX 314 | VHF | 156.375, 156.85 |
Panjang Pelabuhan | Lebar Pelabuhan | Kedalaman Pelabuhan |
---|---|---|
[ 1260 ] Meter | [ 860 ] Meter | [ -6 ] Meter |
# | Tipe | Nama | Panjang | Kedalaman | Kapasistas |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kapal Niaga | Dermaga 1.1 | 150 x 17,5 M2 | -15 M'LWS' | Handymax (60.000 DWT) |
2 | Kapal Niaga | Dermaga 1.2 | 150 x 17,5 M2 | -15 M'LWS' | Handymax (60.000 DWT) |
3 | Kapal Niaga | Dermaga 1.3 | 270 x 33 M2 | -17 M'LWS' | Panamax (60.000 DWT) |
4 | Kapal Niaga | Dermaga 1.4 | 285 x 22 M2 | -20 M'LWS' | Capesize (150.000 DWT) |
5 | Kapal Niaga | Dermaga 1.5 & 1.6 | 243 x 11 M2 | -14 M'LWS' | Handymax (25.000 DWT) |
6 | Kapal Niaga | Dermaga 1.7 | 150 x 11 M2 | -12 M'LWS' | Handymax (40.000 DWT) |
7 | Kapal Niaga | Dermaga 1.8 | 150 x 11 M2 | -10 M'LWS' | Handymax (20.000 DWT) |
8 | Kapal Niaga | Dermaga 2 | 240 x 30 M2 | -15 M'LWS' | Panamax (70.000 DWT) |
9 | Kapal Niaga | Dermaga 3 | 170 x 30 M2 | -12 M'LWS' | Handy (30.000 DWT) |
10 | Kapal Niaga | Dermaga 4.1 & 4.2 | 300 x 30 M2 | -6 M'LWS' | Barge (2 x 10.000 DWT) |
11 | Kapal Niaga | Dermaga 6 | 325 x 25 M2 | -21 M'LWS' | Capesize (200.000 DWT) |
12 | Kapal Niaga | Dermaga 5 | 240 x 25 M2 | -8 M'LWS' | Tongkang (12.000 DWT) |
Panjang | Lebar | Kedalaman |
---|---|---|
1260 | 860 | [ -6 ] |
Unit Gudang | [ 10 ] | Luas Total | [ 50616 ] |
---|
Luas Konvensional | [ 182.202,57 ] | Luas Petikemas | [ ] |
---|
Panjang | [ ] |
---|
Add Revies & Rate iteam
Bergabung bersama kami
Dapatkan layanan lebih dalam kemudahan memasarkan usaha dan produk anda